Kamis, 25 September 2008

My FavOuriTe booKs


Satu tahun setelah balik pacaran lagi, hubungan Dylan dan Alice masih adem ayem aja. Konflik-konflik kecil yang mereka alami paling-paling karena Dylan tukang ngaret dan Alice suka cemburu buta. Apalagi pas Dylan syuting video klip bersama model kondang, Regina. Tunggu! Konflik kecil? Adanya Regina justru awal dari masalah Dylan dan Alice. Alice yang masih anak SMA jelas nggak pede banget kalau dibanding-bandingkan dengan Regina yang model. Mana mau Dylan yang vokalis band ngetop Skillful terus pacaran dengan anak SMA kalau ada model cantik yang mau jadi pacarnya? Dan masalah demi masalah terus menguji cinta Dylan dan Alice. Mulai dari persiapan pernikahan kakak Dylan, sampai ke peristiwa Dylan memukul vokalis band lain dan kerusuhan yang menimpa konser Skillful. Kalau masalahnya sebesar itu, mungkinkah cinta Dylan dan Alice bertahan?

(+)
- Aku suka deh sama ceritanya. walaupun ga semua orang ngalamin jadi cewe'nya seleb, tapi kejadian kaya minder atawa ga pedenya alice itu bisa aja nimpa siapapun. dan senengnya, stephie ini bisa menggambarkan hal itu dengan detail dan enak untuk dibayangkan
-Pas part The Wedding. nagis bo'...Padahal aku belum pernah tau pemberkatan itu kaya gimana lo. brarti kan bu pengarang ini pinter membangun emosi yang baca :D
-Baca buku ini jadi kepengen dinyanyiin cowo'ku di acara nikahan yang ada banyak orang ngedengerin.Padahal Trully Impossible

-I always love happy ending story

Taken From : Rena Site



PeMaeN bASKeT iDoLa Q


Rony Gunawan lahir di Samarinda 20 Agustus 1980 adalah seorang pebasket putra nasional Indonesia yang bermain di IBL dan bertinggi tubuh 193 atau 194 cm dan bermain di klub Cahaya Lestari Surabaya.Rony Gunawan merupakan salah satu center terbaik nasional saat ini, di mana pada awal karirnya bersama CLS, dia berhasil mendampingi center veteran Hari Suharsono. Pada tahun 2005, Rony Gunawan bergabung bersama Satria Muda Britama. Di tahun pertamanya ia berhasil meraih Juara IBL Cup setelah mengalahkan Aspac Putra Riau di Final. Ia juga menyandang gelar MVP pada pertandingan tersebut. Musim berikutnya, Rony berhasil membawa klubnya kembali meraih gelar juara IBL. Rony juga terpilih untuk memperkuat tim nasional di SEA Games 2005 dan 2007 dimana pada ajang terakhir timnas Indonesia berhasil merebut perak, selain juga memperkuat Indonesia di Kejuaraan Asia 2005 dan 2007.
taken From :www.wikipedia.com

Rabu, 24 September 2008

AnDy aRieL HaRSya BiOgRaPhy


Nama Lengkap : Andi Ariel Harsya 

Nama Panggilan : Ariel 

Tempat Lahir : Jakarta 

Tanggal Lahir : 31 Agustus 1983 

Jenis Kelamin : L 

Nama Ayah : Andi Azhar 

Nama Ibu : Betty Bachrum 

Hobi : Video Games, Comic Books 

Nama Kelompok / Band : Nidji 

Posisi Dalam Kelompok : Guitarist 

Makanan Favorit : Sushi 

Minuman Favorit : Kopi Susu 

Sebelum ada Nidji, Ariel udah sering nge-band. Terlalu sering malah. Sampe dia akhirnya mengaku sempet bosen. Padahal semasa kecil Ariel mengaku nggak terlalu bersentuhan dengan dunia musik.

Dia berpetualang sejak dari kawasan seputaran rumahnya di kawasan Menteng Dalam, sampe ke kawasan Kuningan, Jakarta. Jaraknya lumayan juga. Dan modalnya cuma sepeda.

Dengan gaya hidup kayak gitu jelas nggak ada waktu buat urusan musik. Padahal pada masa itu nama New Kids on the Block (NKOTB) lagi ngetop banget.

Selain keluyuran, Ariel terhitung game freak. Dulu Spica, Supernintendo, Dreamcast, adalah mainan kegemarannya.

Jarak Ariel dan musik makin ditambah lagi dengan situasi rumahnya. Keluarga Ariel bukan keluarga musisi.

Satu faktor lagi yang membuat dia rada jauh dengan musik adalah, ternyata, oh, ternyata, Ariel termasuk golongan pemalu.

Gitar vs Game

Jarak dengan musik, boleh jadi jauh. Tapi nggak begitu dengan bokapnya. Masuk di usia SMP Ariel sempet dibeliin sebuah gitar oleh sang ayah tercinta. Namun pemberian ayahnya itu nggak digubris sama sekali. Dia lebih memilih maen game ketimbang jenrang-genjreng dengan gitar.

Kesadarannya untuk bermusik baru tumbuh saat duduk di kelas 3 SMP. Saat itu dia punya temen yang bisa main gitar. Melihat temennya bisa main gitar, Ariel mulai tertarik. Dia mulai suka dengerin musik dan ngulik-ngulik lagu sendiri lewat gitarnya.

Gitar pemberian ayahnya mulai dimainkan secara optimal. Meski nggak kenal semua kord dia tetap nekat. Untungnya dia memperoleh “siraman rohani” yang bagus. Ilmu bermain gitarnya ditambahi oleh salah satu pacar kakaknya yang kebetulan jago gitar.

Pelan-pelan waktu yang dihabiskan buat game pun berkurang. Ariel mulai kesetanan pada mainan barunya: gitar. Setelah dirasa modalnya cukup, dia mulai ikut-ikutan nge-band. Lagu yang dibawain nggak jauh-jauh dari band cadas Metallica.

Band pertama Ariel nggak jelas riwayatnya. Setelah itu, saat kelas 2 SMA, Ariel dicabut untuk bergabung dengan salah satu temannya. Sang teman membutuhkan gitaris dan Ariel dirasa bisa cocok. Padahal musik yang dimainkan rada beda genre. Waktu itu aliran biritish mulai kenceng.

Meski nggak ngerti, Ariel coba-coba memainkannya. Ia terpaksa banting stir dari cadas ke lagu-lagu sejenis yang dibawakan The Cure. Pelan tapi pasti, dia mulai menyukai corak musik yang biasa dibawakan Robert Smith cs itu.

Band Dandan

Hasilnya, Ariel ketagihan. Hasil lain, gairah Ariel untuk nge-band kian menggebu. Begitu kencengnya, sampe dia rela datang malem Minggu untuk latihan dan nge-band bareng temen-temen – salah satunya Andro. Padahal malem Minggu adalah waktu untu ngeceng atau bergaul dengan pacar.

Main game ditinggalkan. Hobi menggambar pun tersisihkan. Sejak kelas 2 SMA itu Ariel yang tadinya bercita-cita pengen jadi arsitek itu pun kian serius.

Dari kegiatannya ini – tanpa sadar -- cikal bakal Nidji terbentuk.

Februari 2002 terbentuklah Nidji. Semua itu tidak lepas dari hasil kerja keras dari Ariel dan kawan lamanya Andro. Nama terakhir adalah satu-satunya temen ngeband SMA yang masih nempel terus. Nama Nidji sendiri tercetus dari otaknya.

Begitu seriusnya Ariel, sampai akhirnya di formasi ini dia terbilang sebagai salah satu think tank-nya. Ketika para personil lain lagi mentok ide, Ariel sering mengusulkan sesuatu yang lumayan bernas.

Dengan segala sifatnya, cowok berbintang Virgo itu membentuk Nidji hingga sekarang dikenal di mana-mana. Cowok perfeksionis ini selalu “rewel” apabila ada sesuatu yang tidak sesuai. Apalagi dalam urusan pembuatan lagu. Dia termasuk orang yang sangat rajin dan teliti dalam prosesnya. Baik saat aransemen ataupun mixing.

Begitulah. Nidji kemudian menjelma menjadi band yang membetot perhatian publik musik Tanah Air. Album pertamanya nendang keras, tawaran manggung datang dari mana-mana. Efeknya tentu ke kocek. Makin tebal pastinya.

Tapi uang gede itu menurut Ariel nggak pernah dia hamburkan ke mana-mana. Ia kini bisa membantu ortunya dari segi finansial. Paling nggak dia bisa bantu bayar listrik di samping bayar kuliah sendiri. Keluarga buat Ariel adalah segalanya.

Selain orangtua, Nidji adalah hal terpenting lainnya yang ia syukuri. Ia merasa bersyukur bisa ketemu dengan orang-orang yang bisa cocok dan match dalam bermusik. Menurutnya bertemu dengan anak-anak Nidji, membuat dia semangat untuk nge-band lagi. Dan di Nidji pula dia menemukan perasaan yang selama ini dia cari. Saling mengerti satu sama lain dan saling melengkapi. Not a one man show band!

Psikologi Musik

Yah namanya juga dunia hiburan. Hari ini dipuja, belum tentu besok masih begitu juga keadaannya. At least buat Ariel, dia merasa udah siap.

Yang nggak mungkin hilang mungkin tinggal bermusik. Musik buat Ariel adalah sesuatu yang berharga. Baginya musik adalah psikologi. (reza)


TaKeN FrOm : www.hai-online.com